Basoeki Abdullah, Affandi, dan S. Soedjono. Ingatkah anda dengan nama tiga tokoh pelukis maestro Indonesia di atas? Bagi pecinta seni lukis pastinya mengenal nama-nama tersebut. Gimana nggak kenal, mereka adalah pelukis maestro Indonesia yang hingga kini belum ada yang menyaingi keahliannya.

Basoeki Abdullah kelahiran 27 Januari 1915 di Solo, Jawa Tengah. Sejak umur 4 tahun, ia sudah gemar melukis dan pada umur 10 tahun ia melukis tokoh-tokoh dunia, di antaranya Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, dan Krisnamurti. Sepak terjangnya mulai membana ketika ia mengalahkan 87 pelukis Eropa ketika Sayembara melukis Ratu Yuliana. Di Jakarta sendiri ada Museum Basoeki Abdullah. Letaknya di kawasan Jakarta Selatan dan berada di tengah komplek perumahan.

Luasnya ±600 m2, luas tanah ±440 m2. Jika berminat mengunjungi museum ini, anda harus jeli mencari letak posisi museum tersebut. Karena museumnya seperti rumah tinggal dan bangunannya kecil. Namun, jika sudah menemukan letaknya, dari luar tampak patung Basoeki Abdullah. Awalnya museum ini merupakan tempat tinggalnya. Setelah ia meninggal dunia pada 1993, ia berwasiat agar lukisan dan koleksi pribadinya (patung, wajang, topeng hingga koleksi buku-buku) dan rumah pribadinya dihibahkan kepada pemerintah Indonesia. Baru pada 1998 diserahkan kepada pemerintah dan 25 September 2001 museum Basoeki Abdullah diresmikan oleh Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata, Drs. I Gede Ardika.

Apa saja sih isi dari museum ini? Semua koleksinya adalah milik Basoeki Abdullah. Museum ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama, ruang pengenalan dan ruang memorial. Lantai kedua, ruang pameran. Secara keseluruhan, bangunan ini sangat artistik sekali dan bergaya layaknya galeri lukisan pada umumnya. Jangan sebut diri anda pecinta seni, jika anda belum datang ke Museum Basoeki Abdullah. (Agnes)