Register Login

Museum Penerangan ke-2 (TMII)

Begitu masuk Museum Penerangan, saya pun tertegun pada patung-patung yang berada di sana. Sejak berada di luar, patung-patung dalam bentuk peliputan yang berbeda-beda. Ada yang sedang dalam keadaan memotret, fotografer, penyiar, dan lain sebagainya. Patung-patung tersebut seolah mengisyaratkan kepada kita tentang pentingnya penerangan untuk masyarakat. Dan dengan penerangan inilah, masyarakatakan menjadi pandai. Pentingnya penerangan membuat beberapa tokoh bangsa melakukan kerja keras supaya masyarakat Indonesia berpikir maju.

Seperti yang dilakukan RU Partasuwanda. Dalam kiprahnya, tokoh kelahiran Bandung pada 1900 ini menjadi dalang wayang golek yang termasyhur dari Jawa Barat. Melalui wayang golek, beliau tidak hanya memberikan penerangan untuk tujuan menghibur, namun juga memberikan semangat kepada pasukan pejuang yang setia kepada rakyat di daerah gerilya untuk melawan penjajah. R.U. Partasuwanda juga turut bergabung dan bergerilya bersama pasukan perjuangan.

Ada pula R Bakrie soeriatmadja. Tokoh pers ini sempat menerima Setya Lencana Perintis Kemerdekaan. Mengingat, jasa-jasanya dalam ikut berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Dan beliau juga pernah menjadi kepala jawatan penerangan Karisidenan Tasik. Memang diakui tokoh-tokoh di zaman penjajahan itu sangatlah pemberani dan benar-benar membela bangsa dalam mencapai kemerdekaan, terutama pascakemerdekaan yang diraih selanjutnya adalah menciptakan stabilitas sosial di masyarakat.

Sama seperti yang lain, Dr Danudirdjo Setiabudi juga melakukan suatu kegiatan perjuangan. Beliau dalam pengabdiannya memberikan penerangan kepada masyarakat di masa penjajahan melalui suratkabar ataupun majalah. Tulisannya selalu bernafaskan kemerdekaan Indonesia dan bersifat revolusioner, sehingga mendapat sambutan yang hangat dari kaum terpelajar saat itu.

Atau yang dilakukan Darmosoegito melalui tulisan-tulisannya yang diterbitkan berbagai surat kabar dan majalah. Seperti Bramartani, Djawi Kando, Djawi Hiswara, Pasopati, Taman Pewarta, Taman Sari, Selompret Melayu, Sinar Djawa, Berita Betawi, dan Pewarta Surabaya. Terutama saat menulis artikel -artikel yang berisikan kritikan pedas kepada para pejabat. Dalam mengenangnya, Museum Penerangan membangun patung bentuk wajah beserta tulisan untuk memperjelas keterangan siapa tokoh yang terpampang di sana. Dan ada banyak tokoh penerangan di sana yang dipasang.

Misalnya, Suryo Sumanto, H Usmar Ismail, Djamaludiin Malik, Ki Nartosabdo, Pak Besut, RM Bintartiyasa, Cak Gondo, Dr Sam Ratulangi, RM Tirtahadisoerjo, RM Sudarjo Tjokrosisworo, Soetopo Wonoboyo, Djamaludin Adinegoro, dan Dr Abdul Rivai. Apakah anda ingin melihatnya? (Firman)




22 Agustus 2011 - 14:40:09 WIB

Dibaca : 1985

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Museum Reksa Artha Museum Reksa Artha
Rabu, 10 Agustus 2011
Museum Bank Mandiri Museum Bank Mandiri
Rabu, 07 September 2011
Museum Pengkhianatan PKI Museum Pengkhianatan PKI
Kamis, 07 Juli 2011
Museum Transportasi Laut Museum Transportasi Laut
Kamis, 08 September 2011

SHARE