Register Login

Indonesia Juara Umum Sea Games Ke 26

Pesta olahraga se Asia Tenggara telah berakhir dan melahirkan Indonesia yang menjadi Juara umum untuk kali ke 26 yang diselenggarakan juga di Indonesia, yakni di Palembang. Pada penutupan klasemen akhir perolehan medali yang diperebutkan sesungguhnya Indonesia, telah bisa memastikan beberapa hari sebelum penutupan yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 november 2011. Hal itu terjadi karena perolehan medali yang dihimpun dari berbagai cabang olahraga yang diperlombakan telah melewati jauh dan tak mungkin lagi dikejaroleh pesaing-pesaingnya sesama negara di Asia Tenggara. Runner Up di pegang oleh Thailand yang terus kejar mengejar perolehan medali dari Vietnam, tercatat Indonesia memperoleh 182 emas, 151 perak, 142 perunggu lalu di bawahnya Thailand 107 emas, 100 perak, 120 perunggu. Dan pada urutan terakhir klasemen terdapat Brunei Darussalam yang pulang ke negaranya tanpa medali emas satu pun. Salut buat Thailand yang menjadi Runner Up, padahal negara itu sedang tertimpa musibah banjir besar yang membuat hampir semua lini dari negara tersebut terkena imbasnya, namun masih bisa fokus di event ini dan menjadi juara kedua. Cabang-cabang yang sebenarnya kurang favorit di mata masyarakat menyumbang lebih banyak ketimbang cabang olahraga yang populer, misalnya cabang karate, cabang sepatu roda yang menyabet keleluruhan dari medali yang diperebutkan. Meskipun menjadi juara umum untuk kali ini kok banyak yang merasa ada satu hal yang kurang, seperti sebuah ungkapan yang sering diutarakan banyak pihak "seperti sayur yang kurang garam" sepertinya hambar tidak terlalu terasa momentum ini. Hal itu karena di salah satu cabang yang paling banyak penggemarnya Indonesia melalui timnas sepak bola harus mengakui keunggulan negara serumpunnya Malaysia dengan pertandingan yang sangat menguras tenaga dan keras pada partai yang di laksanakan Di GBK senayan Jakarta pada 21 November 2011 kemarin. Indonesia dipaksa melakukan sistem adu penalty yang sebenarnya hanya mental dan keberpihakan Dewi Fortuna yang menjadi andil membawa sebelas pemain tersebut menjadi jawaranya. Partai Final yang mengecewakan banyak supporter fanatik dan terutama saya pun yang menontonnya menjadi sedih ketika sangat mengidolakan Indonesia dapat merebut emas di cabang ini setelah 20 tahun miskin gelar. Tahun 1991 terakhir Indonesia memperoleh emas juga lewat sistem adu penalty melawan Thailand kala itu, yang dimenangkan oleh Indonesia. Malaysia memang lawan yang menjadi mimpi buruk untuk Indonesia, banyak komentar yang dilontarkan seperti lebih baik kalah dari negara lain dari pada harus kalah melawan tim Malaysia. Memang pertandingan antar dua timnas bertetangga ini penuh dengan aroma persaingan dengan faktor-faktor geo politik, seni budaya, yang turut mempengaruhi psikologis supporter sampai pemain. Start yang mulus membuat ekspetasi berlebihan hingga harus dibayar mahal di partai final, sampai ada tuah yang berkembang setelah pertandingan tersebut, "Indonesia tidak akan pernah menang melawan malaysia di bidang sepak bola". Kutukan ini harus segera berakhir pembuktian bahwa ini tidak menjadi benar. Akankah kutukan ini terbukti benar dibuktikan di event sepakbola mendatang, meskipun kalah dengan membawa mendali perak sesungguhnya para Garuda Muda ini telah memenangkan hati rakyat inidonesia dengan permainannya yang makin membaik. Bravo Garuda Muda, Forza Indonesia. (Roy)





13 Desember 2011 - 13:12:23 WIB

Dibaca : 1063

SHARE