Register Login

Festival Gang Abdul Jabar

Festival Gang Abdul Jabar Gerakan kesenian yang berbasis pada kerakyatan kini mulai tumbuh kembali. Disebabkan perkembangan teknologi yang begitu pesat, mempengaruhi karakter masyarakat urban perkotaan menjadi sangat ketergantungan. Hal ini menyebabkan degradasi mental bagi sebagian masyarakat, sehingga membuat mereka terjebak di dalam gegap gempita gejala sosial yang mengamini budaya konsumeritas . Situasi seperti itu memicu berbagai komunitas yang bergerak dibidang sosial,budaya dan pendidikan. Menjadikannya isu hangat sebagai wacana terkini. Harapannya wacana tersebut dapat menjadi bahan penelitian sebagai modal awal untuk menumbuh kembangkan potensi kreatif masyarakat terhadap lingkungannya sendiri. Berbagai komunitas yang sudah dipetakan menjadi ruang diskusi massa diantaranya, forum Lenteng, komunitas Marginal, Taring padi, Komunitas Instituta,komunitas Atap Alis, komunitas Begoendal serta Kandang Jurang Doang. Dalam beberapa tahun ini menjadi stakeholder, merespon dan merekam gejala sosial yang sedang berkembang. Sebagai telaah pergerakan kondisi budaya saat ini. Komunitas Begoendal beberapa waktu lalu mengadakan Event dengan Nama Festival Gang Abdul Jabar selama sebulan penuh yang berakhir pada 21 April lalu, bertepatan dengan hari Kartini. Menampilkan beberapa Segment Program diantaranya, Workshop Jurnalis, Workshop Mural ( Lukis Dinding ), Workshop Sablon, Melukis Mewarnai untuk anak- anak, Bazaar Product Kreatif. Event tersebut Melibatkan Warga sekitar, berkolaborasi dengan beberapa komunitas peduli kebudayaan sebagai pendukung event ini berlangsung. Event ini tentu saja bersifat kolektivitas, dengan konsep mengembalikan kembali budaya gotong royong setelah berabad lamanya menjadi tradisi sebagai dasar kehidupan berbangsa. Dan kini nyaris tak berasa lagi khasiatnya. Bertepatan dengan hari Kartini, top event ini di buka pula oleh Kepala Divisi Seni Rupa Bpk.Drs.Tubagus Andre S.R. dari Galeri Nasional Indonesia. Yang mengemukakan bahwa " Seni adalah milik masyarakat , tak lagi seni untuk seni, Karena kesenian merupakan bagian dari kebudayaan yang terus berhubungan dengan masyarakat ". Hal yang menarik dari event ini adalah karya – karya kreatif yang dipamerkan di area event ini berlangsung. Seperti, Komunitas begoendal melibatkan warga gang Abduljabar sebagai bentuk workshop dalam pembuatan mural pada tembok tembok yang telah ditentukan. kemudian dari komunitas Atap Alis menampilkan karya berupa plastik bekas yang telah di daur ulang membentuk mainan anak – anak. berikutnya dari Komunitas instituta menampilkan kertas dan kain bekas sebagai bahan daur ulang menyerupai tas, ataupun t-shirt dengan bordiran hasil pekerjaan tangan. Serta mengangkat pula kesenian Betawi yaitu Lenong betawi yang dimainkan oleh warga Gang Abduljabar. Bila stabilitas nasional bertitik tumpu tidak pada kepentingan politik melainkan bersumbu pada basis kebudayaan. Tentu harapannya bangsa ini akan lebih berbudaya. Karena bangsa – bangsa yang mengedapankan kebudayaan membuktikan, kebudayaan akan lebih tajam dalam membangun bangsa menjadi lebih maju. Disertai keberhasilan ekonomi yang relevan diterapkan sesuai dengan kondisi bangsa yang saat ini masih dalam tahap berkembang. (Tunggul)





04 Mei 2012 - 15:52:31 WIB

Dibaca : 991

SHARE