Register Login

Patung Jenderal Sudirman

Patung Jenderal Sudirman Sesungguhnya bila kita menyadari urutan patung yang ada di jalan protokol ibukota yang dihiasi oleh patung bersejarah dimulai dari Jalan Harmoni Jakarta Pusat yakni Patung Hermes. Lalu di Bundaran Air Mancur Monas terdapat Patung Kuda Setan (Arjuna Wijaya), kemudian di titik kota terdapat Bundaran HI yang di atasnya terdapat patung Selamat Datang. Nah tepat didepan Jalan Jenderal Sudirman terdapat pula Patung Jenderal Sudirman yang yang tergolong cukup baru keberadaannya dibanding dengan patung-patung lainnya. Sekilas tentang Sudirman. Jenderal Besar TNI Anumerta Sudirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916. Beliau merupakan Pahlawan Nasional, jasanya amat besar pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Beliau dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda, saat usia Sudirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima. (Wikipedia) Patung Jenderal Sudirman ini memiliki tinggi keseluruhan 12 meter dan terdiri atas: tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar 3,5 miliar Rupiah dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario. Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian. Peresmian patung ini dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2003. Banyak pihak khususnya orang tua yang pernah mengalami masa penjajahan yang sedikit bingung kenapa Jenderal besar ini harus menghormati jalan yang diberikan atas namanya. Apalagi banyak pihak juga yang lalu lalang di tempat ini kurang memperhatikan patung besar ini. yang paling menjadi polemik adalah, kenapa Jenderal Sudirman harus memberi hormat kepada pengguna kendaraan yang lalau-lalang dan terkenal jalan ini sebagai salah satu jalan yang termacet di Ibukota pada jam-jam sibuk. Coba bedakan saja antara Patung Sudirman di Jakarta dengan yang di Pacitan. Sebenarnya antara patung dengan lokasi didirikannya sudah pas namun kenapa posisi patung harus memberi hormat? Pernyataan setuju maupun tidak setuju dengan patung ini memang beragam tergantung dari sisi mana melihatnya kan. (Roy)





03 Mei 2012 - 13:58:06 WIB

Dibaca : 3822

SHARE