Tugu Petir Di dalam komplek Taman Proklamasi yang terletak di Jl. Proklamasi No.1 terdapat tiga buah tugu yang menandakan jejak sejarah Indonesia. Yang pertama Monumen Pembacaan Teks Proklamasi, Tugu Peringatan SatoeTahoen Republik Indonesia dan terakhir Tugu Proklamasi atau Tugu Petir yang akan dibahas dalam artikel ini. Mungkin tak banyak yang memperhatikan keberadaan Tugu Petir ini. Pengunjung yang datang ke lokasi ini sebagian besar justru tertarik dengan Monumen Pembacaan Teks Proklamasi dengan dua buah patung proklamator RI Soekarno-Hatta yang mengapit relief teks proklamasi di tengahnya. Mungkin karena pengunjung ingin merasakan suasana detik-detik dibacakannya teks proklamasi itu dengan berada di depan atau sisi patung proklamator tersebut. Padahal justru Tugu Petir inilah yang sebenarnya disebut sebagai Tugu Proklamasi. Tugu Petir adalah tugu kedua yang dibangun di komplek Taman Proklamasi ini. Pada tanggal 1 Januari 1961 Presiden Sukarno melakukan pencangkulan pertama untuk pembangunan Tugu Petir ini. Tugu ini berbentuk tiang bulat setinggi 17 meter. Di ujung tiang ini terdapat simbol berbentuk petir yang terbuat dari perunggu seperti lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tugu ini juga berfungsi sebagai tiang bendera yang selalu digunakan saat diadakan upacara peringatan kemerdekaan RI. Di Tugu Petir ini dicantumkan tulisan,"Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada Tanggal 17 Agustus 1945 Djam 10.00 Pagi Oleh Bung Karno Dan Bung Hatta." Sebuah pesan kepada kita semua agar jangan pernah melupakan sejarah. Sebagai sebuah monumen yang menyimpan sejarah penting perjalanan negeri ini, Tugu Proklamasi atau Tugu Petir ini kerap dikunjungi pelajar untuk memperoleh informasi. Komplek tugu ini juga menjadi salah satu tempat paling favorit para demonstran untuk menyuarakan pendapat-pendapat mereka. (Eddy Purwanto)