Register Login

Pameran Lukisan 4 Tokoh

Perusakan hutan, perbedaan antara si kaya dan si miskin, teror bom kian merajalela, kemacetan di mana-mana, korupsi layaknya penyakit, lingkungan pinggiran daerah, kawasan elit ibukota megah nan sombong. Polemik kehidupan politik, perekonomian bangsa, serta kehidupan sosial kemasyarakatan di Indonesia itulah yang dicoba dipaparkan oleh ke empat seniman alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Mereka adalah Semut Prasidha, Iwan Aswan, Indra Syafrin, dan Syahnagra Ismail. Meski mereka berbeda angkatan, namunmereka sering bertemu dan membicarakan kondisi Indonesia masa kini. Pergolakan batik ke empat seniman ini dituangkan dalam karya-karya seni rupa eksotis. Pameran ini diselenggarakan oleh Taman Ismail Marzuki (TIM), 21-30 Juni 2011. Pertama saya mengunjungi pameran ini (23/04) di Galeri Cipta III TIM saya tersentak dengan karya-karya mereka. Depan pintu masuk, seorang resepsionis mempersilahkan masuk serta memberikan katalog pameran.

Di seberangnya, dua buah lukisan dengan warna pink dan krem yang lembut mencuri perhatian saya. Judulnya "Kota Tua" karya Syahnagra Ismail. Menceritakan tentang keadaan kota Tua di kota-kota besar Indonesia yang sudah terpinggirkan dan terbengkalai oleh pemerintah. Lukisan tampak seperti sketsa bangunan usang. Seperti ini lukisannya: Jika anda bergeser ke arah sebelah kanan dari kedua lukisan tersebut maka lukisan berjudul "Imaji" di sana. Pengunjung diajak untuk berfikir, berimajinasi dengan realita sosial Indonesia serta menghubungkannya dengan lukisan-lukisan tersebut.

Bayangkan dalam alam pikiran ada, seekor anjing sedang memakan sesuatu. Dalam mulutnya tergambarkan warna merah. Di sekitar anjing tersebut, terdapat beberapa benda seperti keris. Warna gelap, kelam, dan beraliran surealis terlihat jelas sekali dalam lukisan tersebut. Berpindah kepada lukisan di sampingnya, lukisan ini unik. Bahan dasarnya tidak dilukiskan di atas kanvas tapi di atas sebuah pintu. Pintu kamar yang usang dipakai Iwan Aswan untuk mencurahkan kreativitasnya. Sebuah gambar segitiga dengan tanda seperti mata di tengahnya.

Puas menikmati pameran di lantai 1, naiklah ke lantai dua ruang pameran. Namun sebelumnya, anda dapat melihat tiga buah lukisan dengan objek sama yaitu kapal. Lukisan ini karya Semut Prasidha, di antara kedua lukisan kapal itu ada satu lukisan dengan warna dasar biru laut mewarnai kombinasi dari dua warna lainnya yaitu kuning dan abu-abu. Di sana, terdapat kapal-kapal modern bersanding dengan kapal berjenis tradisional. Selanjutnya, anda bias naik ke lantai dua.

Ruang yang lapang dan di sisi dinding terpajang lukisan-lukisan mereka. Lukisan mereka terbilang unik, mereka mengambil sebuah tema yang konsisten dalam berkarya dan menuangkannya ke dalam kanvas. Dengan gaya serta ciri khas masing-masing dari ke empat seniman ini, tidak akan membuat anda jemu dengan lukisan yang bersifat homogen. Dalam lukisan mereka terselip warna-warna lembut dan feminim, ada juga yang menonjolkan sifat tegasnya serta kombinasi lainnya yang akan membuat berdecak kagum. Dari banyaknya lukisan di lantai 2, anda akan menemui satu buah lukisan eksotis.

Di kejauhan serta warna pink dikelilingin oleh goresan-goresan tinta hitam. Jika didekati, warna pink tersebut adalah pohon. Mengapa pink? Mungkin pink adalah warna kasih saying, pohon yang menyejukkan ini membuat rindang dan asri bagi lingkungan sekitarnya yaitu rumah-rumah. Rumahnya pun terlihat bertumpuk dan sesak. Syahnagra Ismail mampu menyampaikan pesan dalam lukisan ini kepada pengunjung. Sejenak ketika saya mengamati seksama lukisan ini, saya teringat akan perumahan padat penduduk di ibukota. Perumahan itu sesak dan makin menambahkan populasi serta polusi udara. Saya berfikir, jika pohon pink itu diibaratkan seperti sebuah pengharapan.

Harapan akan adanya perhatian dari pemerintah terhadap perumahan padat penduduk ini. Harapan dan impian itu terlukis dengan realis dalam "Pohon di antara Rumah-Rumah." (Agnes)

Jadwal Pameran : 21-30 Juni 2011, Galeri Cipta III Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73 Jakarta
Jam Buka Pameran : Pukul 10:00-21:00 Wib



11 Agustus 2011 - 10:30:32 WIB

Dibaca : 2545

SHARE