Register Login

Jembatan Kota Intan

Jika anda pecinta sejarah kota Batavia, pastinya anda mengetahui jembatan bersejarah peninggalan Belanda yang sangat terkenal di kota ini. Apalagi kalau bukan Jembatan Kota Intan? Jembatan ini masih berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Namun, berada paling ujung dari Jalan Kali Besar, tepatnya di seberang Terminal Kota. Dilihat dari kejauhan pun, anda sudah bisamelihat jembatan nan eksotis tersebut.

Dengan ciri khas warna merah kecoklatan. Pengunjung suka datang ke sana pada senja hari. Ketika matahari mulai meredup dan panas tak begitu terik. Keindahan senja di Jembatan Kota Intan ini tak tertandingi. Di Belanda, jembatan seperti ini juga ada, dengan bentuk dan arsitektur hampir mirip dengan Jembatan Kota Intan. Jembatan Kota Intan dibangun pada 1628 oleh pemerintahan Hindia Belanda. Digunakan untuk menghubungkan antara Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Kali Besar Timur.

Ia berada di Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Awalnya bernama Engelse Burg yang artinya "Jembatan Inggris" karena jembatan ini menghubungkan Benteng Belanda dan Benteng Inggris. Pada 1628 dan 1629 terjadi penyerangan dari Banten dan Mataram terhadap Benteng Batavia yang mengakibatkan jembatan ini rusak, namun dibangun kembali oleh Belanda pada 1630 dan kala itu dikenal dengan nama De Hoender Pasarbrug atau "Jembatan Pasar Ayam." Lokasinya memang berdekatan dengan Pasar Ayam. Selanjutnya 1655 jembatan ini diperbaiki kembali oleh Belanda karena mengalami kerusakan akibat sering terkena banjir dan korosi akibat air asin. Namanya pun diganti menjadi Het Middelpunt Brug atau "Jembatan Pusat." April 1938, jembatan ini dirubah menjadi jembatan gantung .

Agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah terkena banjir yang sering terjadi. Tapi, bentuk dan gayanya tetap serta tak diubah sama sekali. Namanya pun menjadi Ophalsbrug Juliana atau "Juliana Bernhard." Lalu, mengapa kini ia dipanggil Jembatan Kota Intan? Karena di sekitar jembatan tersebut terdapat Kastil Batavia yang bernama "Diamond." Masyarakat sekitar juga ada yang memanggil "jembatan merah." Dahulu, fungsi utama jembatan ini dahulu sebagai jembatan penyeberangan dan akan diangkat di antara kedua sisi jika ada kapal dari Pelabuhan Sunda Kelapa, yang nantinya melewati Kali Besar menuju pusat niaga kota (sekarang disebut Pasar Pagi). Keindahan Jembatan Kota Intan ketika senja tak tertandingi, dengan gemerlap lampu sebagai pencahayaannya. Namun, kian lama jembatan yang terbuat dari kayu ini makin lapuk termakan zaman. (Agnes)



23 September 2011 - 18:36:25 WIB

Dibaca : 2220

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Pesona Wisata Alam Cidahu Pesona Wisata Alam Cidahu
Kamis, 26 September 2013
Koboi dari Barat Koboi dari Barat
Kamis, 08 September 2011
Pulau Kelor Pulau Kelor
Senin, 19 September 2011

SHARE