Register Login
  1. Grebeg Jogjakarta

    Grebeg  Jogjakarta Grebeg  Jogjakarta
  2. Grebeg Jogjakarta

    Grebeg  Jogjakarta Grebeg  Jogjakarta
  3. Grebeg Jogjakarta

    Grebeg  Jogjakarta Grebeg  Jogjakarta
  4. Grebeg Jogjakarta

    Grebeg  Jogjakarta Grebeg  Jogjakarta

Grebeg Jogjakarta

Gunungan bertumpuk membentuk kerucut dari bahan hasil bumi dan dihias dengan manis, diarak mulai dari pagelaran keraton jogjakarta menuju alun alun utara dan berakhir di Masjid Gedhe Kauman, disambut dengan satu tembakan salvo dari beberapa abdi dalem keraton yang berbaris rapi. Lalu pada saatnya, diperebutkan oleh masyarakat yang hadir. Mereka percaya gunungan yang diberinama gunungan Lanang setelah di doakan ini, dapat memberikan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Grebeg Syawal sudah menjadi tradisi turun menurun keraton Jogjakarta maupun Keraton Solo dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Sebagai tanda rasa syukur atas keberkahan selama dibulan puasa Ramadhan. Selain grebeg syawal adapun Grebeg Mulud yang dirayakan setiap bulan maulid Nabi Muhammad SAW . dan Grebeg besar dirayakan setiap hari raya Idul adha. ketiga Grebeg ini berkaitan erat hubungannya dengan kedekatan antara Penguasa Keraton dan Rakyatnya. Tradisi yang menjadi salah satu keistimewaan Jogjakarta ini dapat menunjukkan Bahwa Keraton tidak saja sekedar menjadi fungsi kenegaraan melainkan juga sebagai fungsi keagamaan. Bermula dari kewajiban sultan dalam menyebar luaskan syiar agama islam. Dan pertama kali dirayakan pada tahun 1755 – 1792 di selenggarakan langsung oleh Sri sultan Hamengkubuwono I. Istilah Grebeg pun konon adanya peristiwa keluarnya Sultan dan keluarganya dari dalam istana, menimbulkan suara tiupan angin yang cukup keras sehingga menimbulkan bunyi grebeg...grebeg.

dalam bahasa jawa kuno peristiwa ini disebut Miyos.( sumber.wikipedia) Dimulai dengan Parade Prajurit Keraton yang dibagi menjadi sepuluh kelompok prajurit antaranya: Wirobrojo,daheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawirotama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Satu persatu kedelapan Prajurit Keraton keluar dari Siti Hinggil melewati Pagelaran menuju Alun-Alun Utara. Seiring Perjalanan Se Kelompok Prajurit Tersebut memakai kebesaran keraton, membawa senjata khusus, panji- panji, seraya memainkan alat musik. Kemudian dilanjutkan dengan keluarnya Manggala Yudha (Panglima Keraton).

Di akhir parade Gunungan Dikeluarkan dari Siti Hinggil dengan didampingi dua kelompok prajurit sisanya. (sumber.wikipedia) Dengan akses yang mudah bila anda kebetulan sedang berada dijogja bersamaan dengan perayaan tersebut, tentu saja tidak terlalu menyulitkan untuk mencapai lokasi. Sebab banyak sekali alat tranportasi yang tersedia disetiap jalan. Becak yang siap sedia, bus Trans Jogja, dan yang paling unik untuk digunakan dengan memakai jasa Andong untuk berkeliling. (Tunggul)



07 Maret 2012 - 16:19:55 WIB
Foto : Istimewa
Dibaca : 1787
  • Kraton Jogjakarta
  • Maps

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Masjid Ar Raudah Masjid Ar Raudah
Kamis, 02 Februari 2012
Kubah Timur (TMII) Kubah Timur (TMII)
Senin, 22 Agustus 2011
Klenteng Hok Tek Bio Klenteng Hok Tek Bio
Rabu, 04 April 2012

SHARE