Banyak tempat di Ibu kota ini yang bisa menjadi spot hiburan dan melepas lapar sekaligus tempat konkow atau nongkrong. Kebanyakan orang berfikir bahwa Jakarta identik dengan macet, sampah, banjir, pemukiman kumuh, urbanisasi, dan ledakan jumlah penduduk. Namun, dari semua permasalahan pelik tersebut kita harus adil bahwa Jakarta juga punya segudang keistimewaan yang memaksa kita tetap bertahan hidup di kota ini. Salahsatu yang menjadi keunikan Jakarta adalah banyaknya pusat kuliner atau jajanan murah salah satunya di kawasan Blok S ini.

Blok S adalah sebuah blok yang berisi deretan gerobak kaki lima yang sejak tahun 2005 mengalami perombakan dari yang semula cuma tenda-tenda sekarang terlah disediakan tempat khusus lokasi kuliner. Sarana dan prasarana disediakan pemerintah kota, baik berupa gerobak, meja dan bangku yang ditata secara seragam melalui program pujasera UKM pemerintah DKI Jakarta. Jajanan khas yang relatif terjangkau bisa anda nikmati di sini, Blok S merupakan singkatan dari Blok Senopati seperti halnya blok-blok lain di kawasan sekitar Jakarta Selatan. Blok ini tepatnya terletak di Jalan Birah II dan Birah III Jakarta Selatan dan cukup mudah untuk diakses, bisa langsung dari Jalan Senopati, patokannya adalah Lapangan Sepak Bola Blok S. Berdiri sejak tahun 1980-an deretan gerobak memenuhi di sisi luar lapangan sepak bola ini.cukup banyak ragam makanan serta minuman yang ditawarkan dari mulai es campur, steak, bakso, sate ayam, nasi goreng sampai gado-gado. Hingga beberapa jenis kulkiner yang biasa di temui di restoran mahal seperti tumis kankung dengan hot plate dan ragam kuliner lainnya, istimewanya harga di kawasan kuliner di sini terbilang terjangkau.

Namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, keberadaan pengunjung di Blok S ini tidak seramai dulu, penataan langit-langit juga mulai kurang terurus meskipun setiap hari beberapa mobil mewah masih tetap terlihat menjadi pengunjung di blok kuliner hanya  sekedar memilih kuliner selera bos dengan harga standart anak kost. Hal itu banyak di akui oleh sejumlah pemilik warung di blok lapangan Senopati ini. Mereka mengaku jumlah pengunjung relatif turun. Daiman pedagang siomay Batagor Bandung mengaku kawasan Blok S saat ini cenderung menurun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktornya karena semakin banyaknya pilihan spot kuliner dan semakin padatnya Ibu Kota.

Kawasan pujasera binaan pemerintah DKI Jakarta ini berjumlah 30 gerobak, namun tak jarang satu gerobak bisa di tempati dua hingga tiga penjual jenis makanan seperti siomay, mie ayam, dan juga pisang bakar. Ada yang berjualan gado-gado bergabung dengan sate padang dan juga  nasi goreng.

Meskipun pamornya cenderung menurun tidak ada salahnya anda menjadikan tempat ini sebagai referensi kuliner unik Jakarta yang murah meriah. (Ardan/ gedoor.com)