Register Login
  1. Daya Tarik Bagi Pengunjung Pada Pameran Ini Adalah Dari Jubah Asli Pangeran Diponegoro Yang Diletakkan Di Sebuah Ruangan Khusus

    Daya Tarik Bagi Pengunjung Pada Pameran Ini Adalah Dari Jubah Asli Pangeran Diponegoro Yang Diletakkan Di Sebuah Ruangan Khusus Daya Tarik Bagi Pengunjung Pada Pameran Ini Adalah Dari Jubah Asli Pangeran Diponegoro Yang Diletakkan Di Sebuah Ruangan Khusus
  2. Pameran "Aku Diponegoro" Ini Terbuka Untuk Umum Dan Gratis

    Pameran Pameran
  3. Salah Satu Lukisan Tentang Perjuangan Pangeran Diponegoro

    Salah Satu Lukisan Tentang Perjuangan Pangeran Diponegoro Salah Satu Lukisan Tentang Perjuangan Pangeran Diponegoro
  4. Pameran Ini Berpusat Pada Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) Dan Barang-Barang Peninggalan Pangeran Diponegoro

    Pameran Ini Berpusat Pada Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) Dan Barang-Barang Peninggalan Pangeran Diponegoro Pameran Ini Berpusat Pada Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) Dan Barang-Barang Peninggalan Pangeran Diponegoro
  5. Karya Dari Puluhan Seniman Dipamerkan Di Galeri Nasional Kurang Lebih Satu Bulan

    Karya Dari Puluhan Seniman Dipamerkan Di Galeri Nasional Kurang Lebih Satu Bulan Karya Dari Puluhan Seniman Dipamerkan Di Galeri Nasional Kurang Lebih Satu Bulan
  6. Pangeran Diponegoro Memiliki Nama Asli Raden Mas Antawirya Yang Lahir Di Yogyakarta 1785

    Pangeran Diponegoro Memiliki Nama Asli Raden Mas Antawirya Yang Lahir Di Yogyakarta 1785 Pangeran Diponegoro Memiliki Nama Asli Raden Mas Antawirya Yang Lahir Di Yogyakarta 1785
  7. Pameran Ini Digelar Untuk Membangkitkan Kisah Luar Biasa Dari Pahlawan Nasional Indonesia Diponegoro

    Pameran Ini Digelar Untuk Membangkitkan Kisah Luar Biasa Dari Pahlawan Nasional Indonesia Diponegoro Pameran Ini Digelar Untuk Membangkitkan Kisah Luar Biasa Dari Pahlawan Nasional Indonesia Diponegoro

Mengenang Kebesaran Raden Mas Antawirya Melalui Pameran “Aku Diponegoro”

Pameran yang digelar berkat kerjasama antara Galeri Nasional Indonesia, Kemendikbud, Goethe Institut, Kedubes Republik Federasi Jerman di Indonesia, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina ini bertujuan untuk membangkitkan kisah luar biasadari salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia, Diponegoro (1785-1855).

Pahlawan yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Diponegoro ini merupakan sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdakaan Indonesia di masa penjajahan Belanda. Beliau memimpin Perang Diponegoro/ Perang Jawa yang terjadi antara tahun 1825 hingga tahun 1830 saat melawan Pemerintah Hindia Belanda. Pangeran Diponegoro memiliki nama asli Raden Mas Antawirya yang lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 dan menghembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan pada 8 Januari 1855.


Untuk mengenang kebesarannya digelar Pameran “Aku Diponegoro” yang menyajikan hubungan masa lalu dan masa kini ini dikurasi oleh Dr. Werner Kraus, Jim Supangkat, dan Dr. Peter Carey. Kolesi yang dipamerkan berpusat pada lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) dan hasil karya Raden Saleh yang telah direstorasi serta barang-barang peninggalan Pangeran Diponegoro. Karya-karya lukisan dari para seniman Indonesia seperti Soedjono Abdullah, Harijadi Sumodidjojo, Basuki Abdullah, dan Sudjojono berjejer menghiasi dinding ruang pameran.

Selain itu ada pula karya-karya dari seniman kontemporer Indonesia lainnya seperti Srihadi Soedarsono, Heri Dono, Nasirun, dan Entang Wiharso yang juga turut menghiasi pameran ini.
Yang juga paling menjadi daya tarik perhatian pengunjung adalah pameran dari jubah asli Pangeran Diponegoro yang diletakkan di sebuah ruangan khusus. Ada pula artefak peninggalan Diponegoro, seperti tombak pustaka.

Lewat tangan-tangan handal para pelukis ini, generasi saat ini diajak mengenang dan mengingat jasa-jasa perjuangan beliau terhadap bangsa ini. Pameran ini dibuka pada tanggal 5 Februari 2015 namun dibuka untuk umum mulai tanggal 6 Februari hingga 8 Maret 2015 mulai dari pukul 10.00 wib sampai pukul 19.00 Wib dan tidak dipungut biaya untuk tiket masuknya. (Fakhruddin Abd/geDoor)
 



10 Februari 2015 - 14:12:58 WIB
Foto : Fakhruddin Abd/gedoor
Dibaca : 2251

SHARE