Berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tak lengkap rasanya bila belum mengunjungi benteng kokoh. Ketika memasuki pelataran, dari kejauhan berdiri kokoh laksana benteng yang dibangun untuk pertahanan dari musuh. Pintu gerbangnya pun besar hingga saya pun dibuat kagum. Ya, inilah bangunan Museum KeprajuritanIndonesia yang berada di lingkungan TMII tepatnya dari belakang. Sangat unik dan menjadi menarik bagi pengunjung yang datang. Karena akan disuguhkan banyak hal di dalamnya.

Pintu masuk sudah terlewati. Saatnya menaiki tangga untuk mempelajari berbagai peristiwa di masa lampau. Tidak sedikit yang saya pun belum mengetahui secara pasti. Seperti baju kebesaran perang dari suatu daerah. Di sinilah terpampang jelas bagaimana pakaian adat yang digunakan oleh pahlawan saat melawan penjajah. Dengan gagah berani dan sigap untuk maju berperang terlihat jelas raut muka dan penampilannya. Ada juga peristiwa Sriwijaya ketika mengamankan Selat Malaka, Palembang.

Terjadi pada abad VII. Sebagaimana informasi yang ada, peristiwa tersebut disajikan dalam bentuk diorama yang melukiskan kegiatan armada laut Sriwijaya di Selat Malaka saat akan menyelamatkan kapal dagang yang akan dirampok. Tampak dua buah kapal perang milik Sriwijaya sedang menghadang tiga buah kapal dagang asing (Cina, Campa, dan India) yang sedang berlayar di Selat Malaka. Tersaji pula diorama kejadian atas keberangkatan armada Pattiunus dari Jepara pada 1512. Perang tersebut berlangsung ketika Sultan Demak mengirimkan kekuatan armadanya untuk menyerang Portugis di Malaka.

Dibawah pimpinan Pattiunus terdiri atas 100 kapal dengan 12.000 prajurit menyerang dari arah utara setelah melewati Selat Sunda dan mengitari pantai barat Sumatera. Tak kalah menarik adalah pertempuran laut di Teluk Sunda Kelapa pada 1527. Digambarkan bagaimana peperangan yang terjadi antara armada Demak dibawah pimpinan Fatahillah melawan Portugis di Teluk Sunda Kelapa. Peperangan tersebut dimenangkan oleh pasukan Demak. (Firman)