Pada awalnya pasar yang berada tepat di depan pusat grosir Jatinegara atau yang sering disebut Pasar Mester ini menjual aneka unggas antara lain ayam dan burung makanya dinamakan Pasar Burung. Namun seiring perkembangannya turut juga pedagang-pedagang lain yang ikut mengadu nasib di pasar ini, pedagang ikan hias dan pedagang hewan yang bisa dikatakan langka. Memang ketiga unsur hewan dagangan tersebut memiliki segmennya tersendiri, nah untuk kali ini saya Cuma akan membahas sedikit tentang pasar ikan hiasnyasaja.

Bicara tentang pasar tradisional sudah pasti tempatnya ya apa adanya, yang namanya becek itu merupakan hal yang lumrah apalagi pasar yang menjual secara spesifik jenis ikan pastinya berhubungan erat dengan air yang menyebabkan jalanan pasar menjadi becek. Tapi apalah artinya hal tersebut, kenyataanya masih banyak saja orang yang datang dan berbelanja di sini, lihat saja pasar ikan hias yang satu ini memang keberadaanya diakui oleh pemerintah kota sebagai tempat kaki lima dengan anggota pedagang sekitar 50 kios, tapi kenyataannya lebih dominan pedagang yang menjual barang dagangannya secara lapak yang memenuhi ruas jalan serta trotoar pejalan kaki yang berimbas pada kemacetan lalu lintas. Kalau saya pribadi ketika menjajaki kaki ditempat ini melihat lebih dominan pedagang lapaknya dari pada pedagang yang berada di area kios-kios, banyak yang mengatakan bahwa harga di lapak lebih murah dari pada yang sudah ada di dalam kios. Di pasar ini dijual beraneka jenis ikan hias hidup dari mulai cupang hias, mas koki, koi, manfish, arwana, louhan, blakcmolly, gupy, sampai pada lobster air tawar dan kura-kura.

Sedangkan ikan konsumsi yang bisa dijumpai di sana ada lele, bawal, mas, patin, sampai gurame, rata-rata sih masih anakan atau kelas benih. Bukan hanya ikan hias di pasar ini juga ditawarkan aquarium dengan berbagaimacam ukuran dari yang kecil sampai yang besar lengkap dengan hiasannya seperti tumbuhan plastik, batu hias, sampai penggelembung udara supaya ikan di aquarium tidak cepat mati, dan juga macam-macam jenis makanan ikan seperti pelet dapat ditemukan dengan mudah di tempat ini.

Cara berdagang di pasar ini hampir serupa dengan pasar-pasar jenis tematik lain yakni dengan cara borongan ataupun satuan, kalau di sini ikan hias borongan contohnya ikan mas di jual dengan cara di paket dalam satu wadah plastik dengan jumlah ikan yang telah ditentukan dan diberi oksigen lalu diikat. Memang logikanya membeli dengan cara borongan lebih murah, tetapi apakah semua pembeli di sini membeli dengan cara borongan, tentu tidak kan. Makanya untuk itu kunci dari berbelanja di pasar adalah dengan cara menawar guna mencapai harga kesepakatan antara dua belah pihak.

Oh iya bagi yang ingin mendapatkan ikan-ikan dalam kondisi yang masih baik datanglah pagi hari sebab aktifitas pasar ini sudah berjalan mulai jam 5 pagi, kalau menjelang siang tempat ini sudah mulai ramai karena berbagi tempat dengan pedagang-pedagang hewan langka yang mengisi area yang sama. Satu lagi tips jangan memakai barang-barang perhiasan yang mencolok di tempat ini juga jaga baik-baik barang bawaan anda dengan baik maklum tempat ini rawan copet setahu saya. (Roy, gedoor.com)