Register Login

Taman Ismail Marzuki (TIM)

Siapa yang tidak tahu dengan TIM yang ada di Jalan Cikini Raya itu? Hampir semua orang bahkan seniman, satrawan, mahasiswa, kalangan pejabat atau anak muda Jakarta mengetahuinya dan sekedar nongkrong di sana. Taman Ismail Marzuki atau biasa disebut TIM merupakan sentra kesenian yang ada di Jakarta. Jika anda ingin berwisata ke TIM, ada delapan tempat yang bisa andakunjungi di TIM dan sebagian tempatnya sudah pernah diliput oleh reporter geDoor.

Di antaranya, Graha Bakti Budaya sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya, Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III (galeri pameran), Teater Kecil yang sekarang setelah direnovasi menjadi arsitektur dan bentuknya yang bagus sekali, Teater halaman yang letaknya di dekat masjid di TIM, Planetarium Jakarta sebagai tempat penelitian metereologi, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yaitu kampus atau universitas yang khusus dalam bidang seni, budaya, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B.

Jassin, dan film serta terakhir adalah Bioskop XXI, TIM. Secara keseluruhan, TIM adalah pusat kesenian dari para berkumpulnya para seniman. Sejarah TIM bermula dari Gubernur DKI Jakarta yang dikomandoi oleh Ali Sadikin. Jasa Ali Sadikin banyak yang tertinggal di Jakarta, ia adalah sosok pemimpin yang tak pantang dalam kritik dan justru belajar terhadap kritikan tersebut. Ia pula yang memprakarsai atas terbentuknya TIM. Lahan seluas sembilan hektar tersebut, dahulunya adalah Kebun Binatang Cikini (sebelum pindah ke Ragunan) dan masih berada di Jalan Raden Saleh.

Para pengunjung bisa melihat binatang sambil menonton balap anjing di lintasan 'Balap Anjing' yang kini telah menjadi kantor dan tempat kuliah di Fakultas Perfilman dan Televisi IKJ. Ali Sadikin yang dulunya pernah menduduki kursi Menteri, Menko, dan Deputi Menteri Urusan Ekuin, dan sering berkeliling negara dan kota, dan melihat kota Jakarta belum memiliki pusat kesenian budaya. Para seniman Pasar Senen dan Balai Budaya waktu itu mulai pecah karena ideologi politik. Setelah ditemukan lahan strategis oleh staf Ali Sadikin, ia mengumpulkan para seniman Jakarta seperti Usmar Ismail (produser film), Gajus Siagian (sastrawan dan sutradara film), Asrul Sani 9insan film), Muchtar Lubis (sastrawan dan wartawan Indonesia Raya), Zulharman Said (wartawan), D.

Djajakusuma (sutradara film dan teater), dan Brigjen Rudy Pirngadie (musikus). Dari konsep dan ide merekalah lahir TIM yang namanya diambil dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, Ismail Marzuki. Lalu diresmikan pada 10 November 1968. Sejak 1968 hingga kini, TIM tetap mengadakan pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan, dan pertunjukan film. Dan dibawahi oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sebagai badan pembina kebudayaan yang nantinya mengakomodir segala kegiatan berkesenian di TIM. Dengan ketua DKJ pertama, yaitu Trisno Sumardjo.

Pusat kesenian Jakarta atau TIM beserta DKJ masih ada hingga kini. Sayangnya Teater Kecil yang kondisi dahulunya cukup memprihatinkan, dijual kepada swasta, meski bangunannya sangat bagus sekali layaknya gedung teater megah. Namun akibatnya banyak fasilitas dari TIM yang dikomersilkan dan harga tiket nonton pertunjukan tidak lagi semurah dahulu, rata-rata berkisar dari Rp 50.000,- hingga ratusan ribu ke atas. Ditambah lagi dengan kondisi PDS H.B. Jassin yang kian mengenaskan, tak terurus. Pemerintah mulai mengurangi dana pengelolaannya kepada TIM. Meski semua hal itu terjadi belakangan ini, banyak dari kalangan anak muda Jakarta, seniman, dan sebagainya yang masih nongkrong di depan gerbang TIM. Di atas jam delapan malam, depan TIM sangat ramai sekali. TIM menjadi pusat kesenian Jakarta sekaligus salah satu tempat nongkrong murah. (Agnes)



26 Januari 2012 - 12:43:42 WIB
Foto : Agnes / GeDoor.com
Dibaca : 2531
  • Jalan Cikini Raya No: 73. Jakarta Pusat
  • Maps

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Koboi dari Barat Koboi dari Barat
Kamis, 08 September 2011
Stadion Gelora Bung Karno Stadion Gelora Bung Karno
Selasa, 20 September 2011
Pesona Wisata Alam Cidahu Pesona Wisata Alam Cidahu
Kamis, 26 September 2013

SHARE