Ruang Memorial Basoeki Abdullah
Setiap museum pastinya ada satu ruangan yang unik dan menarik pengunjung. Di Museum Basoeki Abdullah ini,ada satu ruangan unik. Letaknya berada di sebelah kanan dari pintu masuk. Berbentuk satu buah ruangan kamar. Di sana terdapat kamar tidur, meja kecil, sofa tempat duduk, dan lemari besar yang memajang.
Di sampingnya terdapat kamar mandi. Dari luar tampak tempat mandi beserta perlengkapannya menghiasi ruangan. Menyeramkan. Itulah kesan utama saya ketika memasuki ruangan tersebut. Gimana nggak menyeramkan? Coba anda datang ke sana seorang diri dan berdiri kira-kira sepuluh menit saja. Tentunya akan merinding. Ruangan itu bernama Ruang Memorial Basoeki Abdullah. Di sana merupakan ruang tragedi terbunuhnya Basoeki Abdullah. Ia dibunuh oleh perampok yang masuk ke dalam rumahnya pada tengah malam.
Ruangan ini disajikan bukan untuk mengenang peristiwa tragedi terbunuhnya, tapi sebagai kenangan terakhir. Di dalamnya, terdapat koleksi benda-benda yang berkaitan dengannya dan digunakan semasa hidupnya sebagai tempat istirahat, beribadah, dan membaca. Hanya ruangan ini yang satu-satunya tidak dipugar oleh pemerintah. “Biarkan keasliannya seperti itu,” ujar pemandu Museum Basoeki Abdullah. (Agnes)
Di sampingnya terdapat kamar mandi. Dari luar tampak tempat mandi beserta perlengkapannya menghiasi ruangan. Menyeramkan. Itulah kesan utama saya ketika memasuki ruangan tersebut. Gimana nggak menyeramkan? Coba anda datang ke sana seorang diri dan berdiri kira-kira sepuluh menit saja. Tentunya akan merinding. Ruangan itu bernama Ruang Memorial Basoeki Abdullah. Di sana merupakan ruang tragedi terbunuhnya Basoeki Abdullah. Ia dibunuh oleh perampok yang masuk ke dalam rumahnya pada tengah malam.
Ruangan ini disajikan bukan untuk mengenang peristiwa tragedi terbunuhnya, tapi sebagai kenangan terakhir. Di dalamnya, terdapat koleksi benda-benda yang berkaitan dengannya dan digunakan semasa hidupnya sebagai tempat istirahat, beribadah, dan membaca. Hanya ruangan ini yang satu-satunya tidak dipugar oleh pemerintah. “Biarkan keasliannya seperti itu,” ujar pemandu Museum Basoeki Abdullah. (Agnes)
11 Agustus 2011 - 12:28:59 WIB
Dibaca : 1645