Gunung Merapi jogjakarta

Dijuluki Si Mbah Petruk, sebutan akrab bagi rakyat Jogjakarta dan sekitarnya. Awan panas yang keluar ketika merapi meletus tak lain adalah prajurit dari Si Mbah petruk . Dengan nama lain Wedus Gembel karena bentuknya seperti domba yang mengamuk bergerombolan meluluh lantakan apapun yang diterjang. Konon nama itu dikisahkan dalam Sabdo Palon Genggong, tentang kekecewaan seorang raja Majapahit Brawijaya terhadap kerajaan Demak yang mengusirnya pada saat menyepi di Gunung Lawu.

Akhirnya Brawijaya bersemedi di puncak Merapi. Disaat sedang menyepi, Brawijaya bertemu dengan seorang wanita tua bernama Nyai Petruk atau Mbah petruk . kemudian mbah Petruk mengeluarkan sabda, Jika ada pemimpin yang tidak benar dan menyimpang, dirinya akan menagih janji. Maka akan meletuslah gunung berapi.( sumber.Wikipedia) Secara metafisis Gunung berapi dikuasai oleh 3 Penguasa gaib. Den Mas Anwar anak dari pangeran samber nyawa menduduki di sekitar gunung Lawu. Pangeran Sambang Dalan menguasai sisi kanan dan kiri lereng merapi.

Dan terakhir yang menguasai puncak dan sekitar kawah merapi adalah Mbah Petruk. Gunung Merapi merupakan gunung termuda dan teraktif di Nusantara dengan ketinggian (2.986), termasuk rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan gunung Ungaran. Pada tahun 2010 merupakan letusan terhitung dasyat dari letusan letusan tahun sebelumnya, karena menghancurkan infrastruktur desa dan mengorbankan banyak jiwa. salah satu yang menjadi korban adalah juru kunci keraton Jogjakarta, Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Marijan. Letak rumahnya hanya berjarak 10 km di desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan. Namun di saat sekarang ini warga sekitar gunung Merapi mulai berbenah diri dari sisa sisa bencana alam lengkap dengan puing-puingnya.

Bilapun dengan keadaan seperti itu, Tanah berpasir serta pemandangan yang mempesona membuat wilayah gunung Merapi tetap menjadi pilihan wisata petualangan. Dan menarik minat banyak pelancong lokal maupun manca. Hingga Fasilitas mobil Jeep Willys pun turut tersedia, berfungsi mengangkut penduduk maupun wisatawan yang ingin melihat sekeliling gunung merapi pasca Erupsi. Jalur populer yang biasa dilalui, dimulai dari Kaliurang, Kec Pakem, Kab Sleman, Selatan Jogjakarta. Jalur alternatif lainnya melalui sisi Barat laut, dimulai dari Sawangan, Kab Magelang. Dan bila anda menuju Kaliadem dapat melalui jalur pakem atau sisi Tenggara mengarah ke wilayah Deles, Kec Kemalang, Klaten. Selamat menikmati, semoga dapat memperkaya wisata berpetualang anda . (Tunggul)

07 Maret 2012 - 17:30:17 WIB
Foto : Tunggul / GeDoor.com
Dibaca : 1962