Sejak awal dibukanya Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) 2013 pada 30 Mei 2013 sedikitnya ada 180 lebih brand busana muslim yang di pamerkan di Jakarta Convention Centre. Dan ini merupakan gelaran yang ke-empat sejak penyelenggaraan event yangmenyita perhatian para pencinta busana muslim tanah air. Gelaran ini sebagai ajang pemberian kesempatan bagi para designer busana muslim Indonesia untuk menampilkan koleksi busana muslim mereka dengan nuansa lokal. Tahun 2013 ini IIFF mengangkat tema Style Unlimited. Seperti yang di utarakan pihak panitia Ketua Pelaksana IIFF 2013, Irna Mutiara, IFFF 2013 digelar lebih besar dan lengkap.

IIFF 2013 kali ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda, jika gelaran serupa yang sebelumnya digelar di pusat perbelanjaan. Istimewanya tahun ini gelaran khusus muslim itu di selenggarakan di Jakarta Convention Center sebagai langkah untuk mewujudkan keinginan pihak penyelenggara menjadikan event ini lebih besar. Mengingat perkembangan penggiat mode dari tahun ketahun semakin meningkat ditambah lagi jumlah peserta yang semakin bertambah pula.

Kehadiran Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menjadikan event ini memiliki kesan tersendiri, ditambah lagi bentuk dorongan pemerintah kepada dunia fashion melalui permodalan untuk pengembangan perekonomian masyarakat. Dalam pidatonya saat membuka acara, Hatta, menyampaikan, pemerintah akan mendorong Indonesia untuk menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada tahun 2020. Mantan Menteri Perhubungan ini menilai dengan semakin meningkatnya jumlah brand dan desainer yang ikut serta, diharapkan setiap tahunnya pertumbuhan kreasi busana muslim di Indonesia semakin meningkat.

Ajang IIFF 2013 yang berlangsung selama empat hari kemarin akan dimeriahkan oleh beberapa desainer busana muslim ternama, seperti Dian Pelangi, Jenny Tjahyawati, Itang Yunaz, Shafira, Monika Juffry, Ria Miranda, dan beberapa desainer muslim lainnya.
Penyelenggaraan IIFF 2013 selama empat hari ini juga menghadirkan yang bermanfaat untuk para desainer muda. Upgrading Your Fashion Business. Yang diisi Ligwinan Hananto, Fenny Mustafa dari Shafira dan pihak BRI. (Ardan/gedoor.com)