FILMARES 2014
Acara ini merupakan pameran
dagang untuk
industri perfilman
Indonesia dan internasional. Industri
perfilman sekarang ini merupakan
salah satu industri yang mulai dilirik dan dikelola secara serius oleh banyak
negara di dunia karena terbukti dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pariwisata sebuah negara. Bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini
industri perfilman Indonesia masih mengalami pasang-surut. Berbagai persoalan
masih menghadang dan menunggu untuk diselesaikan. Walau demikian masih ada
semangat dari parapelaku industri dan komunitas-komunitas independen untuk
terus memajukan industri perfilman Indonesia.
Berbagai festival dan kompetisi film terus digelar baik dengan maupun tanpa dukungan pemerintah atau dana yang besar. Media-media sosial menjadi senjata andalan untuk menyebarkan informasi yang terkait dengan kegiatan-kegiatan perfilman. Di tengah-tengah maraknya penyelenggaraan festival dan kompetisi film tersebut, ada satu kegiatan perfilman yang patut mendapat perhatian karena mengusung konsep dan format yang berbeda ya itu Indonesia International Film Making Resources Expo (FILMARES), sebuah pameran dagang yang khusus dipersiapkan untuk industri perfilman. Meilanni, Project Director untuk FILMARES 2014, mengatakan bahwa selama ini kegiatan perfilman di Indonesia lebih banyak berfokus pada hasil akhir yaitu film, padahal industri perfilman itu lebih dari sekedar film. “Kami di sini mencoba untuk melihat dunia perfilman dari sudut yang berbeda. Kami mau mencoba mengekspos individu, proses, hingga produk dan jasa perfilman yang selama ini selalu berada di belakang layar. Mereka ini sebenarnya sangat penting dalam membentuk sebuah industri. Sebagai perumpamaan, yang akan kami perlihatkan di FILMARES bukan makanannya melainkan dapurnya, kokinya, peralatannya, bumbunya, dan lainnya”, kata wanita yang telah bergelut di dunia penyelenggaraan pameran selama lebih dari 8 tahun ini. “Jangan sampai orang luar yang mau shooting di Indonesia, pakaianya orang atau jasa dari luar juga. Apalagi kalau mereka pakai orang, produk atau jasa dari sesama negara ASEAN, padahal di Indonesia juga ada.”
Kualitas kita tidak kalah tapi mereka tidak tahu kita ada. Sama saja jadinya. Kami maunya bukan hanya film kita saja yang eksis tapi pelaku dan pendukungnya juga, baru bisa dikatakan sebagai sebuah industri. Oleh karena itu kami mengadakan pameran, bukan festival atau kompetisi film”, lanjut Meilanni sambil mengingatkan akan diberlakukannya pasar bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/ AFTA) sebentar lagi. Di tahun 2015, industri perfilman Indonesia, suka tidak suka, akan menghadapi pasar bebas ASEAN sehingga persaingan dipastikan akan semakin ketat. Memamerkan kemampuan dan keunggulan produk atau jasa merupakan salah satu strategi terbaik untuk menjaga eksistensi.
Di lain kesempatan, Ibu Deborah Gabinetti, founder Bali International Film Festival (BALINALE) dan direktur Bali Film Center menambahkan “Events like Filmares offer an important opportunity for professionals to meet and share their ideas on future industry growth and discuss possiblecollaborations.”
BALINALE yang akan diselenggarakan untuk ke-8 kalinya di Bali pada bulan Oktober 2014, merupakan International Film Festival Partner untuk penyelenggaraan FILMARES 2014, yang akan mencoba membantu memperkenalkan FILMARES kepada dunia internasional. Konsep dan format memang boleh berbeda namun selama memiliki tujuan untuk memajukan industri perfilman Indonesia, penyelenggaraan FILMARES harus didukung oleh semua pihak yang peduli dengan industri perfilman Indonesia.
FILMARES 2014 akan diselenggarakan pada tanggal 26-28 November 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Bagi yang tertarik untuk mengunjungi FILMARES 2014, dapat mulai mendaftarkan dirinya secara online di www.filmares.com sehingga tidak direpotkan lagi dengan proses pendaftaran saat berkunjung.
Berbagai festival dan kompetisi film terus digelar baik dengan maupun tanpa dukungan pemerintah atau dana yang besar. Media-media sosial menjadi senjata andalan untuk menyebarkan informasi yang terkait dengan kegiatan-kegiatan perfilman. Di tengah-tengah maraknya penyelenggaraan festival dan kompetisi film tersebut, ada satu kegiatan perfilman yang patut mendapat perhatian karena mengusung konsep dan format yang berbeda ya itu Indonesia International Film Making Resources Expo (FILMARES), sebuah pameran dagang yang khusus dipersiapkan untuk industri perfilman. Meilanni, Project Director untuk FILMARES 2014, mengatakan bahwa selama ini kegiatan perfilman di Indonesia lebih banyak berfokus pada hasil akhir yaitu film, padahal industri perfilman itu lebih dari sekedar film. “Kami di sini mencoba untuk melihat dunia perfilman dari sudut yang berbeda. Kami mau mencoba mengekspos individu, proses, hingga produk dan jasa perfilman yang selama ini selalu berada di belakang layar. Mereka ini sebenarnya sangat penting dalam membentuk sebuah industri. Sebagai perumpamaan, yang akan kami perlihatkan di FILMARES bukan makanannya melainkan dapurnya, kokinya, peralatannya, bumbunya, dan lainnya”, kata wanita yang telah bergelut di dunia penyelenggaraan pameran selama lebih dari 8 tahun ini. “Jangan sampai orang luar yang mau shooting di Indonesia, pakaianya orang atau jasa dari luar juga. Apalagi kalau mereka pakai orang, produk atau jasa dari sesama negara ASEAN, padahal di Indonesia juga ada.”
Kualitas kita tidak kalah tapi mereka tidak tahu kita ada. Sama saja jadinya. Kami maunya bukan hanya film kita saja yang eksis tapi pelaku dan pendukungnya juga, baru bisa dikatakan sebagai sebuah industri. Oleh karena itu kami mengadakan pameran, bukan festival atau kompetisi film”, lanjut Meilanni sambil mengingatkan akan diberlakukannya pasar bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/ AFTA) sebentar lagi. Di tahun 2015, industri perfilman Indonesia, suka tidak suka, akan menghadapi pasar bebas ASEAN sehingga persaingan dipastikan akan semakin ketat. Memamerkan kemampuan dan keunggulan produk atau jasa merupakan salah satu strategi terbaik untuk menjaga eksistensi.
Di lain kesempatan, Ibu Deborah Gabinetti, founder Bali International Film Festival (BALINALE) dan direktur Bali Film Center menambahkan “Events like Filmares offer an important opportunity for professionals to meet and share their ideas on future industry growth and discuss possiblecollaborations.”
BALINALE yang akan diselenggarakan untuk ke-8 kalinya di Bali pada bulan Oktober 2014, merupakan International Film Festival Partner untuk penyelenggaraan FILMARES 2014, yang akan mencoba membantu memperkenalkan FILMARES kepada dunia internasional. Konsep dan format memang boleh berbeda namun selama memiliki tujuan untuk memajukan industri perfilman Indonesia, penyelenggaraan FILMARES harus didukung oleh semua pihak yang peduli dengan industri perfilman Indonesia.
FILMARES 2014 akan diselenggarakan pada tanggal 26-28 November 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Bagi yang tertarik untuk mengunjungi FILMARES 2014, dapat mulai mendaftarkan dirinya secara online di www.filmares.com sehingga tidak direpotkan lagi dengan proses pendaftaran saat berkunjung.
16 Juni 2014 - 13:40:21 WIB
Foto : Istimewa
Dibaca : 2218