Jakarta Melayu Festival 2014
Di tengah
gempuran industri musik pop yang
hampir di semua lini
mulai musik, trend fashion, gaya hidup bahkan budayasecara luasnya, hadir Gita Cinta Production dengan sebuah ide yang mengusung musik Melayu. Jakarta Melayu Festival
sudah kali ke-3 diadakan, kali
ini dilangsungkan di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki dengan mengangkat tema
'Melayu Menyatukan Kita'.
Ajang ini juga merupakan salah satu fasilitas untuk kaum muda dalam mengekspresiasikan keterlibatannya dalam melestarikan salah satu akar dari budaya bangsa Melayu. Beberapa musisi tanah air tampil dalam pagelaran tahunan ini antara lain adalah, Fadly (Padi/ Musikimia) Uma Tobing (Juara Indonesia Mencari Bakat Trans TV), Novi Ayla (KDI), Rafky Kande, Darmansyah Ismail, Niken Astri (KDI), Duo Shahab, Henri Lamiri (Biola), Buthonk (Accordion), dengan Music Director Anwar Fauzi Orchestra. Musik tradisional ini bermula dan berkembang di sebagian wilayah di Indonesia seperti: Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya kemudian menyebar ke negara serumpun seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Identitas musik Melayu awalnya didominasi oleh rebana, petikan gambus, gesekan biola, gong dan akordion. Namun perlahan dalam perkembangannya masuk kedalam dengan unsur-unsur musik pop, rock dan dangdut namun tetap tidak merubah identitasnya sebagai musik unik yang memiliki cengkok vocal yang khas, aransemen yang rapi dan lirik yang mengandung pesan-pesan moral ini. (fakhruddin Abd/geDoor)
Ajang ini juga merupakan salah satu fasilitas untuk kaum muda dalam mengekspresiasikan keterlibatannya dalam melestarikan salah satu akar dari budaya bangsa Melayu. Beberapa musisi tanah air tampil dalam pagelaran tahunan ini antara lain adalah, Fadly (Padi/ Musikimia) Uma Tobing (Juara Indonesia Mencari Bakat Trans TV), Novi Ayla (KDI), Rafky Kande, Darmansyah Ismail, Niken Astri (KDI), Duo Shahab, Henri Lamiri (Biola), Buthonk (Accordion), dengan Music Director Anwar Fauzi Orchestra. Musik tradisional ini bermula dan berkembang di sebagian wilayah di Indonesia seperti: Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya kemudian menyebar ke negara serumpun seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Identitas musik Melayu awalnya didominasi oleh rebana, petikan gambus, gesekan biola, gong dan akordion. Namun perlahan dalam perkembangannya masuk kedalam dengan unsur-unsur musik pop, rock dan dangdut namun tetap tidak merubah identitasnya sebagai musik unik yang memiliki cengkok vocal yang khas, aransemen yang rapi dan lirik yang mengandung pesan-pesan moral ini. (fakhruddin Abd/geDoor)
25 Agustus 2014 - 17:04:35 WIB
Foto : Fakhruddin Abd/gedoor
Dibaca : 2172