Banyak Kota-kota besar di dunia bisa dikatakan tidak pernah tidur. Ada saja aktifitas perniagaan yang dilakukan guna menjadi bagian dari roda perekonomian kota. Begitu pun dengan Jakarta, pagi, siang, sore hingga dini hari selalu saja ditemukan keramaian dengan berbagai aktivitas di tiap sudutnya.

Salah satu gambaran menarik di tengah dinamika kehidupan kota besar disaat mayoritas masyarakatnya masih terlelap dalam tidur namunsebagian masyarakat lain sudah sibuk berdagang. Bukan hanya pasar-pasar yang menjajakan sayur-mayur, buah, atau daging seperti yang sering kita lihat yang sudah mulai beraktifitas, namun beragam pasar kue pun juga terlihat dijajakan mulai dini hari.

Hal ini kerap kita lihat di Sentra Kue Subuh yang berada di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Kawasan perniagaan terpadu yang telah dibangun sejak tahun 1960 ini, pada pertengahan tahun 2014 kemarin mengalami kebakaran hebat yang mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Namun hal ini tidak membuat pusat perniagaan yang juga terkenal akan penjualan pakaian bekas import ini kehilangan gairahnya.

Saat ini para pedagang kue yang biasanya menggelar dagangannya di halaman blok 4 Pasar Senen Jaya ini pindah berjualan di halaman blok 1 dalam 2 bulan belakangan ini. Lahan berdagang baru ini lebih luas dari lahan berdagang sebelumnya. Sentra Kue Subuh ini memang memiliki magnet tersendiri, lihat saja yang berbelanja di pasar kue ini bukan hanya berasal dari kawasan Jakarta saja melainkan dari Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi bahkan sampai Kerawang.

Beragam alasan para pembeli yang berbelanja di tempat ini mulai dari untuk dijual kembali hingga banyak juga yang membeli keperluan pesta dan sebagainya.   Kurang lebih ada 1000-an jenis kue yang dijajakan di sini lengkap dengan varian harga untuk tiap jenisnya. Mau kue basah, kue kering, kue tradisional indonesia, roti lengkap tersaji di lapak-lapak pedagang. Macam-macam kue ditawarkan, mulai dari penganan berbungkuskan daun pisang seperti lemper, kue bugis dan lontong dan sebagainya.

Kue manis semar mendem dengan tampilan yang cantik juga tak kalah meramaikan deretan kue yang menggugah selera ini. Selain kue yang terbungkus ada juga kue yang “telanjang” tanpa kemasan, seperti bika Ambon, kue sus, pastel, risoles, maupun onde-onde. Untuk urusan harga, seperti biasa, semakin banyak anda membeli atau ‘borongan’ tentu semakin murah daripada membeli satuan.

Range harganya pun tiap kue beranekaragam. Dari mulai 1.000 rupiah hingga 20.000 rupiah, bahkan ada juga yang mencapai ratusan ribu rupiah untuk jenis kue tart. Sisi keunikan pasar tradisional ini adalah, para pedagang pasar jajanan yang mulai tumbuh pada tahun 1983 di area seluas 1.086 meter persegi ini membolehkan pengunjung untuk mencicipi beberapa kuenya sebelum membeli, supaya percaya rasa dan kualitasnya memang baik. (Fakhruddin Abd/geDoor)